
Pengguna WhatsApp pasti sudah tahu bahwa jaringan perpesanan ini telah memperkenalkan fitur baru.
Fitur terbaru WhatsApp adalah transfer obrolan dari iPhone dengan sistem operasi iOS ke sistem operasi Android.
Telegram malu whatsapp
Namun, fitur baru WhatsApp ini mendapat sindiran tajam dari Telegram.
Aplikasi messaging besutan Pavel Durov ini menganggap fitur WhatsApp sudah usang meski baru hadir di WA Anda.
Karena Telegram sendiri memiliki fitur serupa yang dirancang beberapa tahun lalu yang dapat disinkronkan melalui cloud.
Telegram menyindir WhatsApp melalui balasan Twit (Tweet Reply) di akun WA resmi.
Isinya adalah gambar GIF yang diambil dari cuplikan film Jumanji dimana aktor film tersebut yaitu Robin Williams terlalu lama tersesat di hutan dan terdapat kalimat yang berbunyi “Tahun berapa ini”.
Baca juga: Rekomendasi Aplikasi Karaoke Buat Kalian Yang Suka Bernyanyi
Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya “Tahun berapa ini?”.
Hal ini ditangkap oleh netizen sebagai bentuk ejekan dari Telegram hingga WA.
Yang baru saja merilis fitur yang sama dengan mereka tapi sudah terlambat alias usang.
FYI, Telegram sudah lama membuat fitur transfer chat dari iOS ke Android.
Sudah di awal tahun ini, riwayat obrolan tidak hanya ditransfer untuk WhatsApp.
Tetapi juga jaringan pesan lain seperti Line to KakaoTalk.
Bukan hanya Telegram dan WhatsApp sesekali.
Dengan asumsi asumsi Telegram WhatsApp
Netizen tahu bahwa sindiran ini sudah berlangsung lama.
Sebelumnya di bulan Mei, Telegram juga memposting tweet di Twitter berupa upload gambar perubahan logo “Recycle Bin” Windows dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Lima Ponsel China Tingkat Dewa Bikin Piping iPhone
Anehnya, Recycle Bin tahun ini dibuat dengan logo WA sedangkan logo Facebook berada di tumpukan kertas bekas.
Netizen menduga ini adalah sindiran Telegram untuk membuat pengguna jaringan perpesanan itu meninggalkan WhatsApp dan Facebook.
Karena dianggap membosankan karena tidak bisa memberikan layanan fitur terbaru kepada penggunanya.
WhatsApp menanggapi kiasan ini dengan menyatakan pada saat itu bahwa enkripsi ujung-ke-ujung Telegram tidak dapat diaktifkan secara default.
Sebagai tanggapan, Telegram kembali membanting WA, mengejek apakah enkripsi WhatsApp masih dapat diakses oleh pihak lain.
Namun, kedua jaringan perpesanan ini memiliki basis pengguna yang sama kuat, besar, dan loyal.
Sumber :